Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Selasa, 04 Januari 2011

TOR

RAKERDA KNPI BUKITTINGGI
Kegiatan RAKERDA KNPI ini merupakan institusi pengambilan keputusan program kerja KNPI di bawah musda serta sekaligus merupakan forum dimana para tokoh pemuda yang terdiri dari utusan-utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan utusan KNPI Kecamatan serta peninjau lainnya secara aktif telah bersama-sama berjuang memikirkan program untuk meningkatkan kualitas visi, persepsi dan membangan wawasan kebangsaan bagi pengembangan pemuda Indonesaia umumnya dan kota Bukittinggi khususnya sesuai dengan tuntutatn keberadaan KNPI serta harapan-harapan masyarakat.
RAKERDA ini dipandang sangat strategis disaat mana OKP yang ada telah malas dan jemu berorganisasi. Padahal berorganisasi merupakan suatu penjelajahan yang menggunjang, menjebol batas, menemui malam, memasuki sebuah gelora yang meransang dan terus menerus dikejutkan dengan gagasan kritis nan cerdas dari pelaku, peserta dan pelaksana organisasi. Berorganisasi juga menjadi ajang silaturrahim antar insan di saat orang sudah mulai hidup individualis dan hedonis.
Tetapi fenomena yang muncul kemudian adalah selain orang sudah bosan mengikuti suatu organisasi dalam makna kadang-kadang ada nilai kerugian juga sekaligus berorganisasi hanya hadir sebagai konsep rutin yang seremonial tanpa melalui kegiatan yang nyata. Aktif berorganisasi hanyalah untuk menghabiskan dana dan juga untuk melakukan agenda rutin semata tanpa pernah untuk melakukan analisa akan fungsi dari ikutnya seseorang untuk memasuki organisasi itu sendiri. Oeh karena itu kegiatan musda ini dipandang sangat strategis terutama dalam kaitannya dengan tiga hal; pertama, keharusan Pemuda untuk selalu istiqamah mengemban misinya di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebagai sosial maupun sebagai gerakan nasional kebangsaan. Kedua, kondisi actual dan masa depan Indonesia yang menantang partisisipasi aktif segenap komponen berbangsa dan bernegara.
Antara lain: krisis ekonomi, transisi demokrasi yang penuh ketidakpastian, budaya bangsa yang kurang kondusif bagi terwujudnya dinamika, akhlak bangsa yang rapuh terhadap pelanggaran kemanusiaan dan konflik sosial. Ketiga, butuhnya pengurus yang mampu untuk mengakomidir situasi dan kondisi bangsa yang membutuhkan tangan-tangan dinamis pemuda untuk melakukan pembaharuan serta perubahan paradigma dan juga mampu memberikan kontribusi pemikiran dan tenaga.
Persoalan kepemudaan saat ini memang sangat multi kompleks mulai dari tingkat histories dan empiris, idealisme yang bercorak normatif itu seringkali menjadi identitas yang satu sama lain tidak tidak pernah bertemu bahkan pada sisi tertentu seperti bertolak belakang. Gagasan yang bercorak idealis dan normative itu selamanya berada pada ‘arsnya sendiri dan sisi lain realitas yang terjadi pada tingkat empiris dan historiespun berada pada arusnya pula.
Memang tidak kelihatan keselarasan dan sinkronisasi antara kedua arah tersebut. Kendatipun semestinya kedua arus itu merupakan salah satu rangkaian bak ujung dengan pangkal. Apa yang terjadi pada tingkat histories dan empiris semestinya merupakan transformasi, pengejewantahan dan kongkrisasi dari semua gagasan pada arus idealis dan normatif. Sebaliknya gagasan pada arus tersebut merupakan basic of value.
Realitas semacam inilah yang terjadi pada tingkatan institusional dan organisasi KNPI saat ini yang berimplikasi pada semakin lemahnya daya tawar dan daya saing organisasi di hadapan pihak luar. Belum lagi masuknya pengaruh politik ke dalam suasana kegiatan kepemudaan yang tidak terelakkan sehingga wajar orang beranggapan bahwa organisasi KNPI merupakan pintu gerbang untuk pembinaan kematangan dan sekaligus laboratorium bagi generasi muda untuk memasuki organisasi lain termasuk partai politik
Di saat kondisi seperti itulah RAKERDA KNPI kota Bukittinggi dilaksanakan, dengan tema: DENGAN RAKERDA DPD KNPI KOTA BUKITTINGGI KITA WUJUDKAN PEMUDA YANG BERKUALITAS DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN. Memang mesti diakui bahwa Gerakan KNPI, baik di era pemerintahan Orba maupun sekarang, nyaris masih terjebak dalam model mendukung pemerintah. Akibatnya, langkah yang diambil KNPI tidak begitu populer di kalangan anak muda, terlebih para mahasiswa, apalagi Ornop (organisasi Non Pemerintah).
Ketika ormas-ormas mahasiswa ramai-ramai turun ke jalan menentang kebijakan pemerintah yang dinilai tidak adil bagi rakyat, dalam berbagai kesempatan, KNPI seolah menutup mata melihat berbagai kebijakan pemerintah yang keliru. Sumbangan minim KNPI bagi bangsa inilah yang seharusnya membuat kita gelisah. Padahal, KNPI sebagai induk organisasi terbesar di tanah air, bahkan memiliki struktur organisasi sampai tingkat kabupaten, idealnya mampu menjadi motor penggerak yang turut serta menentukan arah bangsa. Itulah yang kurang di KNPI.
KNPI belum mampu menyentuh persoalan-persoalan riil bangsa ini. Padahal, generasi muda kita saat ini bukan saja dijejali berbagai macam ideologi yang cenderung menyesatkan, tapi juga dihadapkan pada persoalan yang lebih global, seperti seks bebas, narkoba, dan kejahatan terorganisasi lainnya.Memang sangat Transformasi gerakan moral KNPI di masa mendatang adalah mewujudkan generasi muda yang ramah dan tanggap terhadap fenomena sosial dengan Iandasan akhlak mulia.
Prototipe yang dikembangkan oleh KNPI didasarkan pada semangat kejuangan dan keinginan berdirinya negara republik yang kaya kemajemukan dan miskin peperangan. Ini dijalankan sesuai amanat organisasi KNPI dalam menumbuhkan, menggerakkan serta menyalurkan dinamika, militansi dan idealisme pemuda Indonesia. Kondisi ini seharusnya berada pada titik maju dalam rentang waktu ke depan. Praktek-praktek penyelenggaraan organisasi yang cenderung destruktif dan merusak image organisasi ini seharusnya segera ditinggalkan, paling tidak diminimalisir.
Musyawarah menjadi ajang acrobat. Bukan rahasia umum lagi, pergantian pucuk pimpinan dari tingkat pusat hingga daerah selalu diwarnai dengan praktek money politic, premanisme dan intervensi birokrat. Kecenderungan ini akan mencitrakan KNPI sebagai wadah berkumpul para broker dan avonturir politik yang sangat bergantung pada uang dan kekuasaan. Terkait dengan rencana musyawarah daerah maka penting sekali untuk menggagas sebuah wadah yang secara moral bertanggungjawab untuk mengawal citra yang telah terbangun dalam kurun beberapa tahun terakhirahir. Pencitraan KNPI sebagai lembaga independen dan laboratorium kader pemimpin masa depan.
Oleh sebab itu kita harus membangun komitmen untuk terus menerus mengembangkan dan memberdayakan pemuda Kota Bukittinggi. Untuk itulah perlunya melakukan revitalisasi kembali institusi kepemudaan. Kita harus memberikan ruang yang cukup untuk melatih dan menempa pemuda menjadi calon-calon pemimpin bangsa di berbagai bidang pengabdian.
Sesuai dengan amanat deklarasi pemuda pada tanggal 23 Juli 1973, tetap pada komitmen tanggung jawab sebagai penerus cita-cita bangsa, yang disertai dengan tekad pengabdian dan berperan aktif dalam pembangunan.
Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sangat yakin apa yang yang telah diamanahkan dalam MUSDA XI DPD KNPI Bukittinggi tidaklah semudah yang dibayangkan seperti membalik telapak tangan. Persoalan klasik terjadi lagi di KNPI yaitu persoalan dana operasional yang terhenti. Bantuan dana rutin dari Pemerintah Kota Bukittinggi tidak ada. Kini sedang diusahakan untuk mendapatkan bantuan dana hibah di APBD Kota Bukittinggi. Terpaksalah DPD KNPI Berjalan tertatih-tatih walaupun tanpa adanya bantuan dana segar dari pemerintah. Banyak pengurus yang mau tidak mau mengeruk kantong sendiri demi majunya KNPI. Walaupun kini sedikit demi sedikit dengan pendekatan persuasive baik ke eksekutif dan legislative Insya Allah tahun 2011 kita akan mendapatkan danah hibah tersebut.
Persoalan lainnya juga adalah banyaknya SDM pengurus yang tidak aktif disebabkan oleh berbagai macam persoalan. Persoalan kaderisasi atau ketidak pahaman tentang apa itu KNPI dan kesibukan lain seperti untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun kegiatan tetap berjalan ini terbukti bahwa telah diadakan Rapat Pleno Pengurus Harian beberapa kali untuk merncang kegiatan. Belum lagi rapat Panitia Pelaksana perkegiatan yang diadakan oleh Panitia Pelaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar