Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Selasa, 09 November 2010

Artikel Al-Itqan STAIN Bukittinggi

MAU KEMANA STAIN BUKITTINGGI
Adlan Sanur Th, M.Ag
(Dosen dan Staf P3M STAIN Bukittinggi

Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) adalah merupakan salah satu pranata sosial yang muncul dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Kehadirannya dirasakan amat penting dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan tinggi bagi warga masyarakat. Sehingga dalam konteks dharma yang diembannya yaitu sebagai wadah yang menjalankan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Secara konvensional, ketiga dharma dan peran tersebut merupakan bagian integral dari dinamika dan perjalanan setiap Perguruan Tinggi apakah Sekolah Tinggi, Institut, Kejuruan maupun Universitas namanya.
Peranan-peranan yang ada dan aturan-aturan yang diberlakukan dalam struktur kehidupan Sekolah Tinggi, Institut, Kejuruan maupun Universitas, langsung atau tidak langsung, mencerminkan eksistensi sebuah Sekolah Tinggi, Institut, Kejuruan maupun Universitas tersebut dalam menjalankan fungsinya. Adapun fungsi dari Sekolah Tinggi, Institut, Kejuruan maupun Universitas sebagai pranata sosial yaitu: memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam mengahapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan. Sekaligus menjaga keutuhan masyarakat serta memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control). Artinya, sistem pengawasan terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
STAIN Bukittinggi yang merupakan salah satu perguruan Tinggi Negeri di Bukittinggi yang dulunya sebelum tahun 1997 adalah salah satu Fakultas dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang. Mandirinya Fakultas Syari'ah Bukittinggi menjadi STAIN Sjech.M.Djamil Djambek Bukittinggi memiliki arti bagi civitas akademika ini untuk lebih mengembangkan perguruan tinggi ini secara lebih mandiri.
Fenomena yang berkembang dewasa ini menunjukkan munculnya semangat serta gairah dari beberapa pendidikan tinggi Islam terutama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) untuk mengembangkan diri menjadi universitas. STAIN Malang yang menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan dan kemudian berganti menjadi Universitas Islam Negeri Malang dan IAIN Jakarta yang berubah status menjadi Universitas Islam Jakarta merupakan contoh konkret dari gejala tersebut. Pengembangan semacam ini tampaknya akan diikuti pula oleh beberapa STAIN dan IAIN lain yang tersebar di beberapa daerah. Semua itu bisa mereka lakukan dari mimpi-mimpi yang telah menjadi kenyataan. Tapi juga tidak semua mimpi jadi kenyataan karena ada juga orang terus saja bermimpi dan tidak pernah nyata sama sekali.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) “Sjech. M.Djamil Djambek” Bukittinggi yang merupakan bagian pendidikan tinggi Islam yang ada di Indonesia sedang melakukan pengembangan kearah itu. Ini terlihat dari adanya keinginan untuk menjadikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) “Sjech. M.Djamil Djambek” Bukittinggi menuju Universitas Islam Negeri. Untuk melihat signikansi- tidaknya pengembangan sekolah tinggi dan institut keislaman menjadi universitas Islam, telaahan tentu akan dimulai dari pengungkapan munculnya kritik terhadap pendidikan selama ini berjalan.
Diasumsikan bahwa upaya pengembangan tersebut, salah satunya muncul dari keprihatinan dan sekaligus respon kalangan perguruan tinggi Islam akan seabgreg kelemahan yang menggeluti dunia pendidikan. Selain itu yang sangat penting selain pendidikan merupakan proses pengembangan dan pembangunan Sumber Daya Manusia untuk memberikan kesempatan kepada manusia to have juga to be maka pembangunan kampus secara internal juga perlu dilakukan yaitu pembangunan infra struktur sarana dan prasarana yang ada di dalam kampus tersebut. Hal lain juga dalah dalam rangka Islamisasi ilmu pengetahuan dimana tidak dikenal dikotomi ilmu dalam Islam.
Kemandirian STAIN Bukittinggi perlu didefenisikan sebagai sesuatu peluang dan tantangan dalam keterlibatannya sebagai pranata sosial yang bertujuan untuk melayani masyarakat sebagai peminat, pemakai dan pengguna pendidikan. Peluang dan tantangan secara beriringan terus bergulir seiring dinamika sosial masyarakat. Semua hal tersebut di atas merupakan usaha peningkatan kualitas dan tugas pokok Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sjech.M.Djamil Djambek Bukittinggi ditempuh dengan jalan peningkatan semua aspek kegiatan dalam organisasi yang meliputi aspek kelembagaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan sarana serta program pendidikan.
Dalam rangka peningkatan dan pelaksanaan tugas pokok institusional diperlukan kebersaman untuk menuju UIN yang dijadikan dasar, tuntunan dan pegangan seluruh anggota civitas akademika. Hal ini akan terkait dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk bersama-sama satu visi dan misi membangun kampus yang Islami dan sekaligus pengembangan kampus apakah menjadi Universitas Islam Negeri Bukittinggi atau Sumatera Barat.
Hal ini memang sangat sesuai dengan tujuan perguruan tinggi ini yaitu menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam. Hal lain juga akan mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Tugas mulia dan niat ikhlas ini cukup menggembirakan sekaligus juga menjadi tantangan bagi siapapun yang bersangkut paut dengan STAIN Bukittinggi. Menuju UIN hendaknya dimaknai oleh setiap stake holders/ civitas akademika yang ada di kampus ini. Ibarat mobil yang akan menuju sebuah tempat maka penumpang, sopir dan kernet sama-sama seide dan sejalan untuk menuju satu tujuan. Kalau tidak penumpang akan selalu bertanya sudah sampai dimana kita, dan lucunya mau kemana kita ini. Semoga hal ini tidak terjadi dengan STAIN Bukittinggi. ***
Tulisan Sudah Pernah di Muat di Majalah al-Itqan Kampus STAIN Bukittinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar