Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Selasa, 09 November 2010

Menulis Kolom/ Artikel

TEKNIK MENULIS ARTIKEL DAN KOLOM
Adlan Sanur Th, M.Ag


I. Teknik Menulis Artikel
Artikel adalah salah satu jenis tulisan. Artikel ditulis berdasarkan informasi informasi fakta mengenai sebuah tema. Pembahasan pada sebuah artikel haruslah singkat, padat, tidak bertele-tele, aktual, dan memiliki daya tarik tersendiri.
Ciri-ciri artikel adalah sebagai berikut.
1. Lugas: tulisan langsung menuju persoalan
2. Logis: segala keterangan yang dipaparkan harus memiliki dasar dan
alasan yang masuk akal dan dapat diuji kebenarannya
3. Tuntas: masalah atau tema yang dipilih dipaparkan secara mendalam
4. Obyektif: keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta
yang ada
5. Cermat: berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil
apapun
6. Jelas dan padat: keterangan mudah dipahami
7. Tidak melibatkan emosi yang berlebihan
8. Menggunakan bahasa baku dan memperhatikan tanda baca
Langkah pertama dalam pembuatan artikel bagi penulis pemula adalah menentukan tema yang ingin dituliskan, setelah itu membuat kerangka karangan agar tulisan yang dihasilkan tidak melebar ke permasalahan lain.
Penulisan artikel harus memperhatikan kepaduan antara satu paragraf dengan paragraf yang lain. Wawasan yang dimiliki penulis sangat mempengaruhi hasil tulisan.
Terakhir adalah judul, pemilihan judul harus diperhatikan dengan baik karena judul merupakan wakil keseluruhan isi tulisan.

1. Teknik Menulis Artikel di Media/ Koran
Untuk menjadi penulis yang baik, khususnya lagi di Media local dan nasional. Ada modal yang perlu siapkan. Modal itu sederhana dan mudah. Modal yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi penulis adalah 'kepekaan' dan 'sikap kritis'.
Yaitu kepekaan dan sikap krtis berhadapan dengan 'teks'kehidupan, entah teks yang tertulis maupun tidak tertulis, baik teks yang tersurat maupun yang tersirat. Jadi, sederhananya seorang ingin menulis itu selalu diawali dengan sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang mengganggu dan meresahkan, tentunya untuk dicari tahu sebab-musababnya. Untuk modal utama ini kita harus membiasakan agar nanti banyak ide tulisan yang akan muncul.
Mengapa menulis menjadi perlu bagi diri kita? Dengan menulis, ide-ide kita bisa dikenal banyak orang, bisa mandiri dan yang terpenting akal budi, hati nurani dan jiwa kita bisa 'menari' secara bebas. Dikenal banyak orang, ini sudah pasti.
Orang-orang akan membaca ide kita yang kita tulis, bahkan tidak hanya membacanya saja tetapi ide kita akan menjadi bahan diskusi, referensi, dan yang jelas bermanfaat buat orang lain. Bisa mandiri, ini juga penting. Ternyata dengan menulis kita bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Dan akal budi, hati nurani, dan jiwa, memiliki kebebasan mengekspresikan gejolak yang terpendam. Dan ini jujur alami.
Sekarang kita masuk kepada inti menulis. Teknik menulis artikel di media.
a. Langkah pertama, tentukanlah topik yang akan kita garap. Usaha mencari topik dan ide tulisan bisa dilakukan dengan cara membaca, melihat, mendengar, mengalami, berdialog, semuanya dikritisi dengan baik.
b. Langkah kedua, perluas dan perdalamlah perspektif kita tentang topik yang akan kita tulis. Caranya dengan membaca, mencari referensi, merenung, dan berdialog.
c. Langkah ketiga, buatlah sketsa dan poin-poin yang akan kita uraikan.
d. Langkah keempat, mulailah menulis sesuai dengan sketsa tersebut.
e. Langkah kelima, buatlah judul tulisan yang singkat, padat, menarik dan memikat. Untuk judul ada sebagian yang memang biasa menulis judul terlebih dulu. Tapi yang penting jangan sampai tulisan kita tidak ada judul.
f. Kalau sudah selesai menulis maka bersiap untuk mengirimkan ke media yang kita inginkan.
2. Teknik Menulis Artikel di Blog
a. Judul yang menarik.
Memang benar apa kata iklan: kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda. Kalau judul tulisan sudah nggak bisa memancing rasa penasaran pembaca, besar kemungkinan mereka segera kabur dari blog Anda (kecuali visitor blog adalah para kerabat yang memang menjadi fans berat blog Anda). Oleh karena itu, cara memilih judul wajib dipelajari. Kalau perlu buatlah judul yang heboh dan mengundang kontroversi yang sekiranya membuat mata pembaca terbelalak seketika.
b. Kesegaran informasi.
Akibat kemajuan teknologi, pengguna internet dijejali info terkini setiap detiknya. Yang basi sudah nggak laku lagi. Dan karena perilaku masyarakat telah mengalami pergeseran nilai-nilai sosial, maka dibutuhkan trik baru yang lebih adaptif dan memantik rasa ingin tahu pembaca.
Boleh saja kalau Anda tetap pada prinsip penulisan artikel konvensional, tapi saran saya harus tetap diberi bumbu modern supaya tetap menarik dibaca. Misalnya, blog Anda tentang marketing. Meskipun tuh rumus sudah jadul, tapi tidak menutup kemungkinan menjadi best reader kalau ditulis ulang oleh blogger bergaya muda.
3. Bahasa mudah dipahami.
Pemakaian bahasa yang hiperbolis, allay apalagi lebay memang tengah menjadi trend saat ini. Tapi harap dipertimbangkan fakta berikut ini. Mobilitas pengguna internet itu sangat tinggi. Mereka dengan mudah dapat berpindah halaman pencarian dengan sekali klik. Jika tulisan Anda sukses membuat pusing di awal-awal paragraf, jangan harap kalimat berikutnya akan dibaca. Tidak dijuluki blogger nggak jelas saja sudah untung.
Termasuk juga pilihan memakai kosakata yang sesuai EYD. Bahasa baku tidak menjamin tulisan Anda akan mudah dipahami. Yang banyak terjadi justru gaya bahasa bercakap-cakap lebih mudah disukai pembaca karena kemudahan bertutur layaknya sedang berhadap-hadapan
I. Teknik Menulis Kolom
Kolom berasal dari bahasa Inggris “columns”, jenis artikel khas, unik dan lebih memiliki daya tarik, bersipat personal dalam arti lebih akomodatif dalam memberikan keleluasaan terhadap visi otonomi dan kreatifitas penulisnya, biasanya menyoroti satu masalah tertentu dengan gaya berfikir dan berbahasa paling merdeka sesuai dengan visi dan kemampuan penulisnya. Penulis kolom atau seorang penulis yang menyumbangkan artikel kepada suatu surat kabar atau majalah secara tetap disebut kolumnis.
Adaapun secara mudah untuk menulis kolom adalah:
a. Mencari ide tulisan
Ada banyak sekali tema di sekitar kita. Namun kita hanya bisa menemukannya jika memiliki kepekaan. Jika kita banyak melihat dan mengamati lingkungan, lalu menuliskannya dalam catatan harian, ide tulisan sebenarnya “sudah ada di situ” tanpa kita perlu mencarinya. Tema itu bahkan terlalu banyak sehingga kita kesulitan memilihnya. Untuk mempersempti pilihan, pertimbangkan aspek signifikansi (apa pentingnya buat pembaca) dan aktualitas (apakah tema itu tidak terlampau basi).
b. Merumuskan masalah.
Esai yang baik umumnya ringkas (“Less is more” kata Ernest Hemingway) dan fokus. Untuk bisa menjamin esai itu ditulis secara sederhana, ringkas tapi padat, pertama-tama kita harus bisa merumuskan apa yang akan kita tulis dalam sebuah kalimat pendek. Rumusan itu akan merupakan fondasi tulisan. Tulisan yang baik adalah bangunan arsitektur yang kokoh fondasinya, bukan interior yang indah (kata-kata yang mendayu-dayu) tapi keropos dasarnya.
c. Mengumpulkan Bahan
Jika kita rajin menulis catatan harian, sebagian bahan sebenarnya bisa bersumber pada catatan harian itu. Namun seringkali, ini harus diperkaya lagi dengan bahan bahan lain: pengamatan, wawancara, reportase, riset kepustakaan dan sebagainya.
d. Menentukan bentuk penuturan
Beberapa tema tulisan bisa lebih kuat disajikan dalam bentuk dialog. Tapi, tema yang lain mungkin lebih tepat disajikan dengan lebih banyak narasi serta deskripsi yang diperkaya dengan anekdot. Beberapa penulis memilih bentuk penuturan yang ajeg untuk setiap tema yang ditulisnya:
e. Menulis
Tata Bahasa dan Ejaan: Taati tata bahasa Indonesia yang baku dan benar. Apakah ejaan katanya benar, di mana meletakkan titik, koma dan tanda hubung? Apakah koma ditulis sebelum atau sesudah penutup tanda kutip (jika ragu cek kebuku rujukan Ejaan Yang Disempurnakan).
f. Akurasi Fakta.
Tulisan nonfiksi, betapapun kreatifnya, bersandar pada fakta. Apakah peristiwanya benar-benar terjadi? Apakah ejaan nama kita tulisa secara benar? Apakah rujukan yang kita tulis sama dengan di buku atau kutipan aslinya? Apakah kita menyebutkan nama kota, tahun dan angka-angka secara benar?
g. Pakai kata kerja aktif.
Kata kerja aktif adalah motor dalam kalimat, dia mendorong pembaca menuju akhir, mempercepat bacaan. Kata kerja pasif menghambat proses membaca. Pakai kalimat pasif hanya jika tak terhindarkan. Tak menggurui: meski Anda perlu menunjukkan bahwa Anda menguasai persoalan (otoritatif dalam bidang yang ditulis) hindari bersikap menggurui.
*** Tulisan Ini dibuat dan diambilkan dari Berbagai Sumber di Blog lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar