Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Selasa, 02 November 2010

Artikel Pemuda Muhammadiyah

Revitalisasi dan Reaktualisasi
Pengkaderan Pemuda Muhammadiyah
Oleh: Adlan Sanur Th, M.Ag
(Wakil Ketua Bidang Kader Pemuda Muhammadiyah Sumbar)
Di dalam muqaddimah Anggaran Dasar Pemuda Muhammadiyah ditegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi otonom merupakan lembaga perjuangan yang bertujuan menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi pemuda Islam serta meningkatkan peranannya sebagai kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah maka dalam setiap gerak dan langkahnya harus merupakan perwujudan dari gerakan Islam. Hal yang perlu disadari bahwa peranan dan fungsi Pemuda Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah, maka ia harus mampu menempatkan dirinya sebagai gerakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pemuda.
Persoalan pemuda Muhammadiyah memang sangat multi kompleks mulai dari tingkat histories dan empiris, idealisme yang bercorak normatif itu seringkali menjadi identitas yang satu sama lain tidak tidak pernah bertemu bahkan pada sisi tertentu seperti bertolak belakang. Gagasan yang bercorak idealis dan normative itu selamanya berada pada ‘arsnya sendiri dan sisi lain realitas yang terjadi pada tingkat empiris dan historiespun berada pada arusnya pula. Memang tidak kelihatan keselarasan dan sinkronisasi antara kedua arah tersebut.
Kendatipun semestinya kedua arus itu merupakan salah satu rangkaian bak ujung dengan pangkal. Apa yang terjadi pada tingkat histories dan empiris semestinya merupakan transformasi, pengejewantahan dan kongkrisasi dari semua gagasan pada arus idealis dan normatif. Sebaliknya gagasan pada arus tersebut merupkan basic of value.
Ditambah dengan persoalan pengkaderan yang sampai saat ini terasa makin tidak diminati oleh kalangan anggota Pemuda Muhammadiyah termasuk pengurus sendiri. Bicara tentang pengkaderan di Pemuda Muhammadiyah terasa dingin dan tidak menimbulkan ”syahwat”. Realitas semacam inilah yang terjadi pada tingkatan institusional dan organisasi Pemuda Muhammadiyah saat ini yang berimplikasi pada semakin lama nyaris tidak ada pengkaderan formal yang diadakan oleh pengurus Pemuda Muhamadiyah baik tingkat pusat sampai ranting.
Padahal masyarakat luas selalu beranggapan bahwa organisasi Pemuda Muhammadiyah merupakan pintu gerbang untuk pembinaan kematangan dan sekaligus laboratorium bagi kader Muhammadiyah. Sekalipun tidak didukung oleh data penelitian baik terhadap Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah namun hampir dipastikan 80% pengurus Pemuda Muhammadiyah tersebut adalah orang-orang partai baik yang jadi pengurus Partai maupun yang duduk di Legislatif.
Kondisi yang demikian ini tentunya punya implikasi terhadap pola gerakan dan pembinaan kepada kader-kader anggota pemuda muhammadiyah di berbagai tingkatan. Sejalan dengan itu, pada tataran makro institusi mesti muncul keinginan untuk selalu eksis dan bergerak dengan pola kaderisasi.
Oleh sebab itu sangat perlu untuk melakukan revitalisasi pengakderan pada setiap level mulai dari ranting, cabang, daerah sampai pada tingkat wilayah Pemuda Muhammadiyah. Kenyataan bisa dilihat semakin hilangnya ranting dan cabang Pemuda Muhammadiyah menunjukkan tidak hidupnya pengkaderan pada setiap level tersebut. Melakukan revitalisasi dan reaktualisasi fungsi kader Pemuda Muhammadiyah sebagai pelopor, pelansung dan penyempurna cita-cita perjuangan Muhammadiyah terasa harga mati yang mesti dilakukan. Justru dengan melakukan pengkaderan bagi setiap anggota akan terjadi rekruitmen kader dari ranting, cabang, daerah, wilayah sampai pusat. Sehingga Pemuda Muhammadiyah tidak menjadi piramid terbalik seolah-olah besar diluar tapi justru di dalam keropos.
Dengan adanya revitalisasi dan reaktualisasi pengkaderan ini, mudah-mudahan akan bisa membangun cita dan citra Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan di setiap momentum dan kesempatan, terutama dalam menjalankan visi dan misi Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan da’wah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pemuda. Inilah beberapa butir pemikiran untuk dijadikan evaluasi dalam rangka untuk selalu menghidupkan pengkaderan Pemuda Muhammadiyah. Fastabiqul khairat.*** Makalah sudah dimuat pada Majalah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar