Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Rabu, 10 November 2010

Artikel Pemberdayaan

Pemberdayaan Komunitas dan Bukittinggi
Adlan Sanur Th

Pada saat ini pemberdayaan masyarakat dari segala lini sedang maraknya digalakkan oleh pemerintah termasuk pemberdayaan komunitas atau warga masyarakat. Hal ini tidak tertutup kemungkinan juga telah dilakukan oleh Pemerintah kota Bukittinggi. Pemberdayaan komunitas dipahami adalah proses membangun kembali struktur komunitas insani dimana cara-cara baru untuk berhubungan antar pribadi, mengorganisasikan kehidupan sosial, ekonomi dan memenuhi kebutuhan insani menjadi lebih dimungkinkan.
Tentu saja mesti dipahami komunitas yang diberdayakan tidak dipandang sebagai komunitas yang menjadi obyek pasif penerima pelayanan, melainkan sebuah komunitas yang memiliki beragam potensi dan kemampuan yang dapat diberdayakan. Kegiatan pemberdayaan komunitas dalam hal ini warga kota Bukittinggi dapat dilakukan melalui pendampingan dengan memberikan motivasi, meningkatkan kesadaran, membina aspek pengetahuan dan sikap meningkatkan kemampuan, memobilisasi sumber produktif dan mengembangkan jaringan.
Konsep pemberdayaan ini menjadi penting karena dapat memberikan perspektif positif terhadap orang yang lemah dan miskin. Komunitas miskin tidak dipandang sebagai komunitas yang serba rentan dan kekurangan (kurang pendapatan, kurang sehat, kurang pendidikan, kurang makan, kurang dinamis dan lain-lain) dan hanya menjadi obyek pasif penerima pelayanan, melainkan sebuah komunitas yang memiliki beragam potensi dan kemampuan yang dapat diberdayakan untuk a) memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan untuk melanjutkan sistem mata penghidupannya, dan b) ikut berpatisipasi dalam proses pembangunan, kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Kelompok dampingan sebagai salah satu lembaga otonom yang dinisiasi dan ditumbuhkan hendaknya memiliki core activity pada kegiatan program pemberdayaan masyarakat melalui strategi pendampingan berbasis kelompok (based on community) di berbagai wilayah tempat dan lokasi yang ada di kota Bukittinggi. Sehinggga mesti ada kajian yang mendasar bagi kelompok dampingan untuk merencanakan dan menyusun program pemberdayaan sesuai masalah dan kebutuhan dari komunitas sasaran (targetgroup). Implementasi program yang dilakukan meliputi 3 fase yaitu 1) tahap penumbuhan dan pembentukan kelompok, 2) tahap penguatan dan 3) tahap pelepasan program. Hal ini mungkin saja telah dilakukan oleh lembaga-lembaga yang ada di kota Bukittinggi.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah kota Bukittinggi bagi masyarakat kota Bukittinggi sedikit banyaknya telah dirasakan oleh masyarakat. Program pemberdayaan telah dilakukan dalam rangka pengentasan kemiskinan serta menaikkan taraf perekonomian telah diusahakan secara maksimal oleh pemerintah. Akan tetapi pertanyaannya adalah apakah program pemberdayaan yang dilakukan telah menyentuh kepada komunitas masyarakat dan tepat sasaran? Jangan-jangan kegiatan pemberdayaan yang dilakukan hanyalah sebagai pelepas utang dan sebagai bahan laporan pertanggunngjawaban ketika adanya evaluasi program kerja.
Kalau begitu kejadiannya alangkah tercelanya dari gagasan awal kegiatan pemberdayaan yang dilakukan untuk mensejahterakan rakyat ternyata hanyalah ajang untuk menghamburkan dana semata. Sementara di berbagai tempat dan sudut kota Bukittinggi masih banyak masyarakat yang menjerit ditempat penderitaan serta mengharapkan uluran bantuan. Semoga tidak.***
Tulisan ini Sudah Pernah di Muat di Harian Haluan Sumatera Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar