Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Rabu, 10 November 2010

Artikel Pemimpin Idaman

Menunggu Pemimpin Pendidikan Idaman
Adlan Sanur Th

Berbagai paradigma dan asumsi yang dibangun dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Ada pandangan yang dianggap modern atau setidak-tidaknya yang diyakini banyak orang bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas harus dimulai oleh adanya sumber dana, perencanaan, tenaga yang berkualitas dan manajemen serta kepemimpinan yang kuat.
Akan tetapi, untuk kasus di Indonesia, semua variabel yang dibutuhkan itu tidak mudah disediakan secara berbarengan dalam waktu yang singkat. Bahkan celakanya, jika ada upaya kearah peningkatan kualitas pada umumnya dilakukan secara sporadis dan tidak dilakukan secara kontiniudan berkesinambungan. Pada umumnya niat baik itu operasionalisasinya ditempuh dengan pendekatan proyek. Padahal pendekatan proyek umumnya dioperasionalkan secara kaku dan formal.
Maka hal ini berakibat pada hasilnya amat sedikit lembaga pendidikan berhasil dikembangkan jika menggunakan pendekatan proyek. Padahal peningkatan kualitas pendidikan tidak harus menunggu hingga semua fasilitas pendidikan berhasil dilengkapi. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dari kesadaran, semangat atau motivasi untuk maju. Oleh karena itu, jika hal itu dilakukan non proyek maka peningkatan kualitas pendidikan dimulai dari upaya menemukan sumber inspirasi dan kekuatan penggerak perubahan. Sumber insipirasi dan kekuatan penggerak itu berupa kekayaan informasi, visi dan misi, core of value dan core of believe. Kekayaan informasi dapat diperoleh lewat interaksi dan komunikasi yang semakin luas, hingga melahirkan kesadaran bersama untuk berubah. Kesadaran itu melahirkan kebangkitan untuk memperjuangkan pendidikan secara bersama.
Peningkatan kualitas pendidikan sesungguhnya selalu dimulai dari tingkatan pribadi orang yang terlibat dalam proses pendidikan itu. Orang-orang yang terlibat itu, mulai dari pimpinan, karyawan dan para siswanya. Oleh karena itu cara strategis meningkatkan kualitas pendidikan di suatu lembaga pendidikan harus ditempuh melalui peningkatan kualitas semua orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan itu.
Tetapi, jika dicari posisi strategis agen perubahan tidak lain adalah berada pada posisi pimpinannya atau kepala Sekolah. Berdasarkan pengamatan penulis sementara bahwa lembaga pendidikan akan maju ketika pimpinannya memiliki visi dan misi jelas ke depan, inovatif, progresif, memiliki integritas tinggi terhadap lembaga pendidikan yang menjadi tanggung-jawabnya. Atas dasar pandangan ini maka jika ingin melakukan perubahan terhadap lembaga pendidikan –termasuk dari pendidikan dasar sampai pada pendidikan tinggi, bagaimana memperoleh pimpinan yang memiliki kemampuan leadership dan manajerial yang mampu melakukan perubahan bersama.
Pertanyaan adalah bagaimana mendapatkan seorang yang memiliki kemampuan manajerial dan leadership sekaligus. Pertanyaan lanjutannya adakah akan didapatkan sosok manusia seperti itu? Apakah dapat dibentuk atau lahir dengan sendirinya. Jika seseorang yang berkharakteristik seperti itu sesungguhnya dapat dibentuk maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membentuknya, dan kalau itu melewati proses maka proses seperti apa hingga melahirkan pemimpin pendidikan yang dibutuhkan untuk menggerakkan lembaga pendidikan yang jumlahnya cukup banyak.
Kota Bukittinggi sebagai kota pendidikan tentunya sangat mengidamkan dan menunggu pemimpin pendidikan yang ideal mulai dari level terendah hingga level tertinggi. Semoga saja akan muncul pemimpin pendidikan atau kepala sekolah yang mampu mengangkat harkat dan martabat pendidikan yang lebih maju di kota Bukittinggi. ***
Tulisan ini Sudah Pernah di Muat di Harian Haluan Sumatera Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar