Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Rabu, 10 November 2010

Artikel Narkoba dan Dunia Wisata

Narkoba dan Dunia Wisata
Adlan Sanur Th

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia merupakan masalah serius yang harus dicarikan jalan penyelesaiannya dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan betapa akibat dari masalah tersebut diatas telah menyebabkan banyak kerugian, baik materi maupun non materi dari segala pihak ditengah-tengah masyarakat. Berbagai tempat di Indonesia memang menjadi selalu jadi incaran para bandar.
Banyak kejadian, seperti kecanduan yang terus menerus atau kesulitan lain bahkan kematian yang disebabkan oleh ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obat terlarang terus berlansung di tengah-tengah lingkungan kita. Kejadian terakhir skala nasional adalah tertangkapnya Roy Martin artis sekaligus penyuluh narkoba, yang menyatakan telah insaf dari kecanduan ternyata selesai penyuluhan tertangkap tangan sedang berendehoi bersama teman-teman dalam pesta narkoba. Untuk Kota Bukittinggi kasus terkhir adalah tertangkapnya penyanyi saluang yang cukup terkenal di Sumatera Barat terlibat narkoba.
Berbagai tempat di wilayah kita di Indonesia ini tanpa terkecuali kota Bukittinggi sebagai kota wisata bukan hanya sebagai tempat transit dalam perdagangan dan peredaran gelap narkoba, tetapi telah menjadi tempat pemasaran dan bahkan di beberapa kota telah menjadi tempat untuk produksi gelap narkoba.
Situasi kejahatan narkoba di Indonesia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat digambarkan melalui data angka kejahatan, jumlah tersangka serta barang bukti yang berhasil disita. Seolah-olah ada anggapan bagi masyarakat kalau ingin cepat kaya ya jadi Bandar narkoba. Dengan lolos membawa barang ini beberapa kali hasilnya akan berlipat ganda tanpa memeras keringat. Apalagi di saat ekonomi yang sedang sulit sekarang ini maka banyak masyarakat yang mengambil jalan pintas untuk menjadi bandar Narkoba.
Bila disigi ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) seperti LP Kota Bukittinggi justru yang banyak menjadi penghuni Lapas adalah terlibat dengan kasus Narkoba. Ini memang mesti menjadi perhatian kita bersama. Bukittinggi yang dijuluki sebagai kota wisata jangan hendaknya dinodai oleh perdagangan Narkoba. Dan untuk menjaga sebagai kota wisata yang bersih dari Narkoba itu perlu menjadi concern dari berbagai pihak.
Bukittinggi memang daerah yang sangat strategis dari berbagai penjuru. Belum lagi alamnya yang sejuk. Orang sering menyebut rasanya belum cukup datang ke Sumatera Barat kalau belum sampai ke Bukitinggi. Julukan sebagai kota Pendidikan, Kota Perdagangan dan Kota wisata bagi Bukittinggi tentu mesti tetap dipertahankan. Tetapi di sisi lain pekerjaan rumah sudah menunggu yaitu untuk memberantas narkoba.
Sudah tentu tugas ini bukan hanya tugas dari aparat kepolisian namun seluruh stakeholders yang ada di Bukittinggi selalu siaga I terhadap narkoba. Sehingga seluruh masyarakat merasa waspada terhadap narkotika ini. Memulainya sudah tentu dari kelompok yang terkecil yaitu keluarga dan penanaman nilai-nilai Islam akan bahaya narkoba tersebut hendaknya sudah dimulai. Bukankah mencegah lebih baik daripada sudah terjadi.
Sekali lagi dengan adanya kunjungan wisata yang dicanangkan oleh pemerintah termasuk kunjungan ke kota Bukittinggi memang suatu hal yang positif. Apalagi kota Bukittinggi yang punya banyak tempat untuk kunjungan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tetapi juga perlu dihindari dari kunjungan bandar narkoba untuk menjadi Bukittinggi sebagai sasaran. Pelaku pariwisata hendaknya sudah mafhum bahwa narkoba tidak hanya merusak generasi muda masyarakat kota Bukittinggi tetapi juga merupakan dosa bagi yang melakukan. Mudah-mudahan julukan kota wisata untuk kota Bukittinggi tidak identik pula mendapat julukan kota narkoba. Bukittinggi Kota wisata yes narkoba no. say no to drugs.
Tulisan ini Sudah Pernah di Muat di Harian Haluan Sumatera Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar