Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Jumat, 12 November 2010

PTAIN

Menggagas Kerjasama PTAIN dan PEMDA
Oleh: Adlan Sanur TH,M.Ag
Dosen STAIN Bukittinggi


Menarik untuk dicermati apa yang diungkapkan pada Harian Pagi Ekspres no.128 Vol IX hari selasa 11 September 2007 dengan topic “ Daerah Dukung Kemajuan Unand”.Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi tertua dan ternama di luar Jawa tentu mesti mendapat sokongan dan bantuan dari Pemerintah Daerah. Menurut Rektor Unand ada makna tersirat dalam rapat koordinasi kepala Daerah se-Sumatera Barat pada tanggal 25-27 Agustus di Pustaka Proklamator Bukittinggi, bahwa kepala daerah berjanji akan memberikan bantuan kepada Unand setiap tahun sebesar 500 juta rupiah. Menurut rektor Pemprov, Pemkab,Pemko memang sudah semestinya mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas penunjang pendidikan Unand. Hal ini tentu menjadi sumbangan yang sangat besar dan yang bagi Perguruan Tinggi walaupun selama ini memang Unand telah dibantu dalam APBD Sumbar sebanyak 1 milyar rupiah.
Melihat adanya bantuan untuk Perguruan Tinggi seperti seperti Unand yang dikemukakan diatas tadi, setidaknya akan menimbulkan ransangan dan motivasi bagi Perguruan Tinggi lain seperti Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang ada di Sumatera Barat (IAIN Imam Bonjol Padang, STAIN Bukittinggi dan STAIN Batusangkar), yang tentunya berharap kalaupun tidak sama minimal mendapat bantuan yang seimbang dari Pemerintah Daerah baik kota/kabupaten termasuk propinsi tempat beradanya perguruan Tinggi tersebut. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Perguruan Tinggi di daerah merupakan kebanggan sekaligus asset yang tidak bernilai dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta untuk ikut serta dalam membantu proses pembangunan nasional.
Perkembangan, Visi dan Misi PTAIN Dewasa Ini
Kalau dilihat fenomena Perguruan Tinggi yang berkembang dewasa ini menunjukkan munculnya semangat serta gairah dari beberapa Perguruan Tinggi Islam Negeri terutama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) untuk mengembangkan diri menjadi universitas. STAIN Malang yang menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan dan kemudian berganti menjadi Universitas Islam Negeri Malang dan IAIN Jakarta yang berubah status menjadi Universitas Islam Jakarta merupakan contoh konkret dari gejala tersebut. Pengembangan semacam ini tampaknya akan diikuti pula oleh beberapa STAIN dan IAIN lain yang tersebar di beberapa daerah tanpa terkecuali STAIN Bukittinggi yang berniat mengembangkan diri menjadi Universitas Islam Negeri Bukittinggi.
Diasumsikan bahwa upaya pengembangan tersebut, salah satunya muncul dari keprihatinan dan sekaligus respon kalangan perguruan tinggi Islam akan seabgreg kelemahan yang menggeluti dunia pendidikan. Selain itu yang sangat penting selain pendidikan merupakan proses pengembangan dan pembangunan Sumber Daya Manusia untuk memberikan kesempatan kepada manusia to have juga to be maka pembangunan kampus secara internal juga perlu dilakukan yaitu pembangunan infra struktur sarana dan prasarana yang ada di dalam kampus tersebut.
Adapun misi Perguruan Tinggi Agama Islam ini adalah menciptakan civitas akademika yang konsisten dalam beramal ilmiyah dan berilmu amaliyah. Menumbuhkan suasana intelektual yang islami dalam rangka mewujudkan ketaqwaan yang mendalam. Menjadikan mahasiswa sebagai pelopor pembangunan spiritual di tengah-tengah masyarakat yang berlandaskan al-Qur'an dan sunnah. Mengantarkan mahasiswa untuk dapat menguasai dan berperan sebagai pengembangan ilmu-ilmu keislaman. Mengembangkan ilmu-ilmu keislaman melalui pengkajian dan penelitian ilmiah. Tujuannya adalah dalam rangka menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam, serta mengupayakan penggunaannya untuk taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan Nasional. Kesemuanya itu bisa terlaksana tentunya mesti mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah dalam aksi nyata.
Format Kerjasama PTAIN dan Pemda
Format atau langkah yang mesti ditempuh atau dibangun dalam rangka untuk pencapaian percepatan pembangunan daerah dalam bidang pendidikan agama adalah dengan terlebih dulu membangun visi dan misi yang sama antara PTAIN dengan Pemerintah Daerah. Inilah yang menjadi langkah konkrit pertama seperti di tulis Padang Ekspres sabtu 1 September 2007 dalam tajuk ”Membangun Pariwisata” dari hasil Rakor di Bukittinggi bahwa membangun percepatan Daerah mesti terintegrasi antar stakeholders yang ada. Dan yang juga sangat penting adalah membuang pikirann, dimana tidak saatnya lagi kepala daerah ataupun ketua-ketua DPRD di daerah untuk berpikir ini lembaga vertical dan ini horizontal. Ini telah dapat bantuan dari pusat jadi tidak perlu dibantu lagi. Atau yang bahayanya ada pikiran bahwa lembaga ini bukan merupakan bagian dari kita hanya merupakan lembaga pusat yang ada di daerah.
Setelah adanya pemahaman serta persepsi yang sama tentang betapa pentingnya membangu pondasi agama di atas segalanya baru melangkah pada kesamaan program dalam bidang keagamaan. Tugas Perguruan Tinggi tentunya pada bidang untuk merancang, mengembangkan serta mengadakan research tentang keagamaan. Kegiatan-kegiatan yang bersifat rohani yang akan menunjang kegiatan lain. Selama ini ada kesan bahwa orang agama hanya jadi tukang do’a dihilangkan dari persepsi kita masing-masing. Hendaknya begitu juga dengan Pemerintah Daerah mesti punya political will bersama Legislatif untuk mendorong bantuan bagi Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai gudangnya pencetakan ulama.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar