Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Rabu, 10 November 2010

Artikel Kota Wisata

Bukittinggi Kota Wisata atau Pendidikan
Oleh: Adlan Sanur Th


Kota Bukittinggi sudah sangat dikenal di mana-mana dan diperkenalkan oleh pemerintah Daerah sebagai kota tempat kunjungan wisata (baca kota wisata). Tidaklah mengherankan berbagai potensi sumberdaya, baik alam maupun manusia diperbaiki dan dikerahkan untuk mencapai predikat ini.
Kampanye sekaligus promosi yang besar-besaran ini, memang sedikit demi sedikit sudah mulai menuai hasil. Hingga saat ini sudah betul-betul tertanam dalam setiap warga Bukittinggi dijuluki sebagai kota wisata ini. Setiap ada liburan berjubel masyarakat dating berwisata ke Bukittinggi.
Selain kota wiasata ternyata Bukittinggi juga dikenal sebagai kota pendidikan. Kalau dilacaka lebih jauh ternyata akar sejarah lembaga pendidikan tinggi di Sumatera Barat bermula dari Bukitinggi. Universitas Negeri Padang (UNP/ dahulu IKIP): B1 Bahasa Inggeris, B1 Sejarah, Fakultas Keguruan Teknik (FKT); Universitas Andalas (Unand): Fakultas Kedokteran; Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol: Fakultas Syari’ah; Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB): Fakultas Hukum (dahulu Sekolah Tinggi Hukum Muhammadiyah, STHM) dan Fakultas Teknik, kesemuanya dahulu berada di Bukittinggi.
Karena beberapa alasan kesemuanya ditarik dan dipusatkan di Padang, kecuali baberapa fakultas yang masih tetap bertahan yang dijadikan sebagai cabang atau lokal jauh, seperti Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol (semenjak 21 Maret 1997 menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, STAIN), Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik Muhammadiyah. Hingga sekarang hanya beberapa fakultas dan jurusan yang tinggal di Bukittinggi.
Di samping itu banyak tokoh-tokoh Nasional yang pernah mencicipi pendidikan di Bukittinggi, walaupun untuk tingkat pendidikan menengah, karena sekolah-sekolah menengah yang ada di sini sudah tua dan tergolong lembaga-lembaga yang berkualitas semenjak zaman dahulu.
Pertanyaan penulis apakah kota Bukittinggi ini sebagai kota wisata atau pendidikan atau kedua-duanya. Agaknya pertanyaan ini perlu direnungkan dan jawabannya dikaji ulang. Apa yang menjadi landasan ketika mempopulerkan julukan tersebut. Apakah para perancang merujuk pada landasan filosofis dan historis. Disamping itu apakah potensi daerah sudah cukup mendukung untuk memperkuat alasan ini ? Ataukah salah pandang dalam menafsirkan potensi daerah yang ada sehingga yang lahir adalah ide kota wisata. Mungkinkah julukan kota wisata akan membawa kemajuan terhadap masa depan kota Bukittinggi.
Namun menurut penulis secara historis bahwa kota Bukittinggi sudah didisain sebagai kota Pendidikan dengan hadirnya berbagai lembaga pendidikan, malah sampai ke Perguruan Tinggi. Secara filosofis istilah kota wisata tidak berorientasi pada pengembangan SDM, akan tetapi berorientasi pada pengembangan SDA, walaupun ini juga penting.
Kalau kota Bukittinggi ingin kedua-duanya wisata dan pendidikan tentunya mesti dicarikan jalan untuk wisata yang Islami dan pendidikan yang Islami. Kalau pendidikan sudah berbasis aqidah tentunya tidak salah kemudian wisata juga yang berbasiskan nilai-nilai Islam. Semoga wacana ini menjadi renungan kita semua.***
Tulisan ini Sudah Pernah di Muat di Harian Haluan Sumatera Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar