Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ini Tempat Anda Berbagi Informasi.
Anda bisa Mengambil Data yang ada selagi Mencamtumkan Tempat Pengambilan.

Rabu, 10 November 2010

Artikel Bank Syari'ah

Bank Syari’ah dan Bukittinggi
Adlan Sanur Th
Kebutuhan masyarakat muslim terhadap praktek bank syariah mengalami peningkatan yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan ini. Animo yang begitu besar mengakibatkan munculnya bank-bank syariah dalam jumlah yang sangat banyak di berbagai propinsi daerah di Indonesia tak terkecuali di kota Bukittinggi. Seperti jamur di musim hujan, pengelola bank syariah dan bank-bank konvensional berpacu melodi untuk ubah status menjadi bank syari’ah. Di samping tetap membuka bank konvensional juga sekaligus membuka bank syari’ah di berbagai tempat. Hal ini dilakukan untuk menyambut keinginan masyarakat muslim dengan harapan mendirikan bank syariah akan menjadikan masyarakat Bukittinggi bertranksaksi ala syari’ah.
Di satu sisi perkembangan ini cukup menggembirakan bagi syiarnya ajaran Islam di Indonesia, namun disisi lain praktek perbankan syariah tersebut perlu pengelolaan yang lebih matang, sehingga praktek bank syariah tersebut tidak hanya sekedar berganti nama dari bank konvensional menjadi bank yang berazaskan Islam. Akibatnya dari semangat awal masyarakat untuk berekonomi syari’ah hilang ruh syari’ahnya ketika bertransaksi. Sebagai contoh masyarakat ingin meminjam di bank syari’ah ternyata persyaratan dan prosedur hampir sama dengan bank konvensional. Bahkan yang lebih parah lagi proses peminjaman lebih sulit dan lama dari bank konvensional.
Sehingga kehadiran bank syariah yang dari awal kehadirannya untuk mengikis kekhawatiran umat dalam masalah riba sirna ketika mengetahui tidak ada esensi dan nilai yang berbeda dengan bank konvensional. Ini akan berakibat orang mulai meninggalkan bank syari’ah walaupun penulis sangat yakin bahwa masyarakat kota Bukittinggi adalah masyarakat yang agamis serta paham dengan nilai-nilai agama tetapi bila tidak ada keuntungan nyata orang tetap saja tidak puas dengan adanya keberadaan bank syari’ah tersebut.
Pengelola bank syariah yang diharapkan untuk menerapkan konsep manajemen syariah dalam pengelolaan bank tersebut hendaknya memberikan pemahaman yang jelas dan transparan terhadap calon-calon pengguna bank syari’ah tersebut. Tentunya wawasan mengenai perbankan dan manajemen syariah tersebut mesti diketahui banyak oleh masyarakat di kota Bukittinggi. Apa saja manfaat dan produknya.
Walaupun berbicara tentang syari’ah bukan hanya bank syari’ah saja, akan tetapi selama ini yang baru dipahami masyarakat kebanyakan baru bank syari’ah. Kota Bukittinggi sebagai kota perdagangan, pendidikan serta wisata memang bisa dijadikan sebagai lahan subur untuk bersemainya lembaga-lembaga syari’ah hidup dan berkembang di tengah-tengah kota Bukittinggi. Hal ini terbukti tercatat beberapa bank yang berskala nasional telah muncul di kota Bukittinggi dengan nama bank syari’ah. Hal ini tentu sangat menggairahkan pertumbuhan dan perkembangan kota Bukittinggi.
Akan tetapi tentu sejauhmana bank syari’ah ini tidak sekedar berganti kulit namun isi tetap sama dengan bank konvensional. Serta sejauhmana pemahaman masyarakat kota Bukittinggi akan keuntungan berekonomi dengan ala syari’ah baik keuntungan ukhrawi dan duniawi. Semoga kemunculan bank syari’ah di kota Bukittinggi ini menjadi sitawa sidingin bagi mereka yang akan berurusan dengan bank. Semoga.***
Tulisan ini Sudah Pernah di Muat di Harian Haluan Sumatera Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar